Namun Baharudin belum bisa memastikan waktu pemeriksaan. "Nanti penyidik yang akan melihat kapan Pak Nurdin ini keterangannya diperlukan," lanjutnya.
Polisi mengamankan 11 pria terkait insiden penyerangan atas Toyota Alphard milik Andi Darussalam yang juga pengurus PSSI. Mereka telah diperiksa dan ternyata pengawal Nurdin Halid. Para pelaku mengaku dibayar sejumlah uang.
"Mereka mengaku dibayar Rp 300-700 ribu, sebagai uang jasa mengamankan (Nurdin). Mereka mengaku uangnya diberi seorang berinisial E, sekarang sedang kita kejar," demikian Kombes Pol Baharudin Jafar.
Namun dia belum bisa memastikan apa motif para pelaku menyerang kendaraan Andi dan menyebabkan spion Alphard tersebut rusak. "Kita belum tahu apa sebabnya mereka menyerang, padahal tugasnya mengamankan," tuturnya.
Kronologi Penyerangan Mobil Pengurus PSSI di Kantor KONI
11 Pelaku dugaan tindak kekerasan di Kantor Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) diperiksa polisi. Berikut adalah kronologi penyerangan pengurus PSSI versi polisi.
"Kejadian setelah ada pertemuan di KONI. Ketua KONI, Pak Nurdin Halid, dan Pak Andi Darussalam Tabusala, mengadakan pertemuan yang berjalan dengan baik. Setelah ada pers rilis ada kelompok orang tak dikenal mendatangi Kantor KONI," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Baharudin Jafar di Mapolda Metro Jaya, Jl Sudirman, Jakarta, Jumat (4/3/2011).
Kelompok tak dikenal ini kemudian menyerang mobil Andi Darussalam yang meluncur paling terakhir. Mobil pun rusak di sejumlah sisi.
"Mereka menggebrak-gebrak mobil Alphard milik Pak Andi, merusak lampu serta spion mobil Pak Andi," tutur Baharudin.
Polisi pun langsung beraksi mengamankan pelaku penyerangan. Polisi melepaskan tembakan peringatan sebelum meringkus pelaku.
"Petugas melepaskan tembakan peringatan sebanyak dua kali ke udara. Saat itu petugas mengamankan 11 orang tanpa luka tembak (sebelumnya disebutkan oleh Baharudin polisi mengamankan 12 orang)," paparnya.
Polisi pun kini sudah mengamankan barang bukti berupa mobil Toyota Alphard milik Andi.
"Ada 11 orang yang sudah ditahan, inisialnya PH, M, DT, AT, KY, RT, RR, OF, RT, RH, dan AHM. Kita sedang mengejar senjata yang dipergunakan dalam penyerangan tersebut di drop oleh tiga mobil," tutupnya. (detiksport)